-->

17/12/2025

Kasus Mayat Mahasiswi di Sungai Pasuruan Terungkap, Oknum Anggota Polres Probolinggo Diamankan


Probolinggo, (DOC) –
Misteri penemuan jasad seorang mahasiswi di aliran sungai yang berada di tepi Jalan Raya Purwosari–Pasuruan, tepatnya di Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mulai menemui titik terang.

Terduga pelaku dalam kasus tersebut telah diamankan oleh Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. Pelaku berinisial AS diketahui merupakan anggota Polres Probolinggo Kabupaten dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban. Ia juga menyatakan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Polda Jawa Timur menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga almarhumah diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Kombes Pol Jules dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Peristiwa penemuan jasad tersebut terjadi pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban diketahui bernama Faradillah Amalia Najwa (21), seorang mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Usai menerima laporan, aparat kepolisian langsung bergerak cepat dengan mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi maupun yang pertama kali menemukan korban.

Selain itu, penyidik juga mengamankan beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Dari hasil pengembangan kasus, Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengamankan AS pada hari yang sama. Terduga pelaku ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.

“Terduga pelaku telah kami amankan dan saat ini masih menjalani proses pemeriksaan,” jelas Kombes Pol Jules.

Polda Jatim mengungkapkan bahwa perkara ini diduga tidak dilakukan oleh satu orang saja. Penyidik masih melakukan pengejaran terhadap pihak lain yang diduga turut terlibat. Adapun motif kejahatan hingga kini masih terus didalami.

“Berdasarkan penyelidikan sementara, kemungkinan terdapat pelaku lain. Saat ini masih dalam proses pencarian,” tegasnya.

Terkait penyebab pasti kematian korban, kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum serta rencana autopsi yang dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak keluarga.

Polda Jawa Timur memastikan penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan. Selain proses hukum pidana, institusi kepolisian juga akan menindaklanjuti kasus ini melalui mekanisme kode etik terhadap anggota yang terlibat.

“Proses pidana akan menjadi prioritas utama, kemudian dilanjutkan dengan penegakan kode etik sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Kombes Pol Jules. (Mam)

15/12/2025

Begal Pembacok Polisi Lumajang Tewas Ditembak Saat Melawan, Kapolres Ungkap 8 TKP


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Seorang pelaku begal yang sebelumnya membacok anggota Polres Lumajang, Aiptu Susanto Kurniawan, tewas ditembak petugas gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur dan Polres Lumajang. 

Pelaku ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap, Senin (15/12/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Pelaku diketahui bernama Agus Sulaiman Fadli (30), warga Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Ia ditangkap di Jalan Raya Surabaya–Malang, tepatnya di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan, penangkapan dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan intensif terkait kasus pembacokan terhadap anggota Polri.

“Polres Lumajang bersama Subdit Jatanras Polda Jatim melakukan penyelidikan dan pengejaran. Pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, petugas berhasil melacak keberadaan tersangka di wilayah Gempol, Pasuruan,” ujar Alex.

Saat akan dibekuk, tersangka Agus justru melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam. Ia bahkan menyerang petugas meski sudah diberikan tembakan peringatan.

“Tersangka sempat dikejar, dipepet hingga terjatuh. Namun kembali melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Petugas sudah memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan. Karena membahayakan keselamatan anggota, tersangka akhirnya dilumpuhkan dengan dua kali tembakan,” jelasnya.

Pelaku kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.

“Tersangka meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Surabaya,” tegas Kapolres.

AKBP Alex Sandy Siregar juga mengungkapkan, aksi kejahatan pelaku terjadi pada Kamis (6/12/2025) sekitar pukul 12.45 WIB di Jalan Kapten Suwandak, Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang. 

Saat itu, dua anggota Polres Lumajang yang sedang melintas mencurigai dua orang yang diduga akan melakukan pencurian sepeda motor.

“Kedua pelaku berusaha membawa sepeda motor korban. Saat didekati petugas, pelaku melarikan diri hingga terjadi pengejaran keliling kota,” ungkapnya.

Pengejaran berakhir di Jalan Gajah Mada Sepeda motor pelaku menabrak seorang pelajar SMK hingga terjatuh. 

Saat hendak diamankan, Agus Sulaiman mengeluarkan senjata tajam dan membacok salah satu anggota Polri.

“Akibat kejadian tersebut, anggota Polsek Ranuyoso Aiptu Susanto Kurniawan mengalami luka bacok dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Haryoto Lumajang,” katanya.

Sementara itu, satu pelaku lain bernama Muhammad Hasan berhasil ditangkap setelah sempat melarikan diri. Ia diamankan oleh petugas dibantu warga dan kini mendekam di sel tahanan Mapolres Lumajang.

Dari hasil pengembangan, kedua tersangka diketahui telah melakukan aksi kejahatan di sedikitnya 8 lokasi kejadian perkara (TKP), di antaranya di Prayuana Klakah, Rawon Klakah, Ranuyoso, depan SMP Klakah (korban anggota Polres Probolinggo), utara Terminal Wonorejo (korban anggota Kejaksaan), Jalan Kyai Ilyas, Lapas Lumajang, serta Lapangan Persada Grati.

“Modus operandi dilakukan berdua, dengan pembagian peran. Muhammad Hasan sebagai pemantau, sementara Agus Sulaiman bertindak sebagai eksekutor,” jelas Kapolres.

Barang bukti yang diamankan antara lain satu senjata tajam milik Muhammad Hasan, dua senjata tajam milik Agus Sulaiman, empat unit sepeda motor, pakaian, helm, serta alat komunikasi yang digunakan pelaku.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 212 KUHP, serta Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1961 Pasal 2 Ayat 1 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

“Saat ini satu tersangka, Muhammad Hasan, kami tahan di Mapolres Lumajang, sementara satu tersangka lainnya, Agus Sulaiman, meninggal dunia di RS Bhayangkara Surabaya,” pungkas Alex. (Imam)

12/12/2025

Polisi Bongkar Sindikat Pengoplos LPG 3 Kg ke Bright Gas 12 Kg di Surabaya


Surabaya, (Onenewsjatim) –
Polrestabes Surabaya Polda Jawa Timur berhasil membongkar praktik penyalahgunaan distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi yang diolah menjadi gas non-subsidi.

Pengungkapan kasus ini dilakukan pada Kamis, 4 Desember 2025 sekitar pukul 15.30 WIB.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah petugas menghentikan sebuah mobil Daihatsu Grand Max yang dikendarai dua pria, masing-masing sebagai sopir dan kernet angkut tabung.

“Keduanya kedapatan membawa 96 tabung LPG 12 kilogram berwarna pink yang ternyata berisi gas hasil suntikan dari LPG subsidi 3 kilogram. Mereka tidak dapat menunjukkan dokumen resmi pengangkutan maupun surat jalan,” kata Kombes Luthfi, Kamis (11/12).

Temuan awal tersebut membuka jalan bagi polisi untuk menelusuri jaringan yang terlibat dalam praktik pengoplosan LPG.

Dari penyelidikan lanjutan, polisi mengamankan dua orang lainnya, termasuk pemilik gudang berinisial A.B., yang berada di Dusun Keongan, Jalan Bujeng, Pandaan, Pasuruan.

Gudang tersebut, menurut Luthfi, dijadikan lokasi pemindahan gas LPG subsidi 3 kg ke tabung Bright Gas 12 kg menggunakan teknik penyetaraan tekanan. Tabung besar didinginkan dengan es batu agar proses pengisian dapat maksimal.

“A.B. mengawasi langsung aktivitas penyuntikan oleh sejumlah pekerja, meski dirinya sama sekali tidak memiliki izin resmi sebagai agen LPG,” jelasnya.

Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa para pelaku membeli LPG subsidi 3 kg dari berbagai pangkalan di wilayah Pasuruan dengan harga sekitar Rp18.000 per tabung.

Sementara tabung kosong 12 kg mereka dapatkan dari penjual di Pasuruan, Malang, hingga Surabaya dengan harga antara Rp150.000 hingga Rp280.000.

Setiap tabung Bright Gas 12 kg diisi menggunakan setara empat tabung LPG subsidi. Hasil oplosan itu kemudian diedarkan dengan jumlah lebih dari 100 tabung setiap hari.

“Keuntungan bersih yang mereka dapatkan berkisar Rp20.000 per tabung, sehingga setiap harinya para pelaku bisa meraup sekitar dua juta rupiah,” ungkap Kapolrestabes.

Gas-gas ilegal tersebut dipasarkan ke wilayah Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya. Untuk distribusi Surabaya, tabung 12 kg oplosan dijual kepada seorang pembeli berinisial DT dengan harga Rp120.000 per tabung.

Selain empat tersangka yang sudah diamankan, polisi juga memburu lima orang lainnya berinisial F, IL, IR, A, dan R, yang diduga menjadi operator penyuntikan gas di gudang tersebut.

Dalam penggerebekan itu, polisi turut menyita sejumlah barang bukti, di antaranya dua unit mobil Grand Max, 233 tabung LPG 12 kg (137 terisi dan 96 kosong), 513 tabung LPG 3 kg (259 berisi dan 254 kosong), tambahan 254 tabung LPG 3 kg kosong, selang penyuntikan, kulkas, panci, alat pembuka seal, timbangan, serta sebuah ponsel.

Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang mengubah Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas, serta Pasal 55 ayat (1) KUHP. (Red)

Gubernur Khofifah Pastikan Pembangunan Jembatan Bailey Senduro–Gucialit Rampung Akhir Tahun


Lumajang, (Onenewsjatim) -
 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung progres pembangunan Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025). 

Kedua jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Kecamatan Senduro dan Gucialit.

Diketahui, dua jembatan itu sebelumnya ambruk akibat derasnya hujan yang mengguyur wilayah setempat pada 19 September 2025. 

Kerusakan tersebut sempat mengganggu konektivitas antar kecamatan dan berdampak pada mobilitas warga serta distribusi barang dan jasa.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun kembali jembatan menggunakan teknologi jembatan bailey, yang dikenal sebagai solusi cepat untuk infrastruktur darurat dan pemulihan akses.

Berdasarkan informasi pada papan proyek, hingga 10 Desember 2025 progres pembangunan telah mencapai 78,27 persen. 

Gubernur Khofifah memastikan pengerjaan berjalan sesuai tahapan dan target yang telah ditetapkan.

“Insya Allah, setelah rangka baja dipasang, jembatan ini dapat segera digunakan, dan konektivitas masyarakat—baik sektor ekonomi, distribusi barang, jasa, pendidikan, dan lainnya—bisa kembali lancar,” ujar Khofifah saat meninjau lokasi.

Menurutnya, penerapan teknologi jembatan bailey dipilih karena prosesnya yang relatif cepat. Khofifah menjelaskan bahwa waktu pembangunan lebih banyak terserap pada pengerjaan pondasi dan bronjong.

“Kalau ini atasnya bailey, jadi bailey itu sistem yang dipasang secara modular. Biasanya yang membutuhkan waktu itu pondasinya dan bronjong-bronjongnya. Untuk jembatan ini pondasinya sudah selesai, sehingga setelah rangka dipasang Insya Allah sesuai target 31 Desember bisa selesai,” tegasnya.

Dengan selesainya jembatan tersebut, pemerintah berharap akses masyarakat antar kecamatan kembali normal dan roda perekonomian bisa pulih lebih cepat. (imam)

Peringati HMPI, Khofifah Tanam 5.000 Pohon di Lumajang sebagai 'Sedekah Oksigen' dan Komitmen Lingkungan


Lumajang, (DOC)
-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan penanaman pohon di Bumi Perkemahan Gelagah Arum, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan gerakan peduli lingkungan di Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa gerakan menanam pohon bukan sekadar seremoni, tetapi aksi nyata untuk menjaga keberlanjutan alam.

"Mari kita terus menanam, menjaga daya dukung alam, daya dukung lingkungan," ujar Khofifah di Lumajang dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (KMPI) Tahun 2025.

Ia juga menyinggung pentingnya upaya bersama dalam menghadapi perubahan iklim, sekaligus mendukung target nasional Net Zero Emission (NZE) 2060. 

Bahkan, Khofifah optimistis Indonesia bisa mencapai target tersebut lebih cepat apabila kerja kolektif dilakukan secara maksimal.

"Kalau Indonesia menarget Net Zero Emission 2060, maka tugas kita bersama untuk bisa menyiapkan terwujudnya 2060 itu pada Net Zero Emission. Sekarang kita semua bekerja. Kenapa tidak kalau kita kerja lebih keras, lebih masif, lebih sinergis, lebih kolaboratif. Insya Allah bukan 2060, bahkan bisa kita wujudkan," ujarnya.

Selain menanam pohon, Khofifah juga menekankan pentingnya penanaman mangrove. Menurutnya, mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida lima kali lebih besar dibandingkan pohon biasa.

"Mangrove bisa menyerap karbon dioksida lima kali lebih banyak dari pohon lain. Sedapat mungkin kita melakukan lebih banyak, lebih sering," kata Khofifah.

Ia turut menginformasikan bahwa Festival Mangrove ke-9 akan digelar pada 22 Desember mendatang di Pacitan sebagai bentuk komitmen Jawa Timur dalam memperkuat gerakan pelestarian lingkungan.

"Festival mangrove ke-9 akan kita lakukan di Pacitan. Ini penanda bahwa kita mencintai alam dan bersama memperkuat daya dukung lingkungan," tutupnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kehadiran Gubernur. Dalam agenda tersebut, Khofifah juga menyerahkan 5.000 bibit pohon berbagai jenis, termasuk makadamiya, untuk ditanam di wilayah Lumajang.

“Ini sedekah oksigen. Harapannya, masyarakat Jawa Timur meniru, minimal satu orang menanam satu atau dua pohon setiap tahun,” ujar Bunda Indah. (Imam)

10/12/2025

Polda Jatim Selidiki Dugaan Pencabulan Santri di Ponpes Bangkalan


Bangkalan, (Onenewsjatim)
- Dugaan kasus pencabulan yang melibatkan seorang pengajar salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, memasuki tahap penyelidikan serius oleh pihak kepolisian. 

Terduga pelaku berinisial U, diduga melakukan tindakan asusila terhadap sejumlah santri.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, membenarkan adanya proses penanganan kasus tersebut. 

Ia memastikan bahwa penyidik tengah memanggil saksi-saksi untuk dimintai keterangan sebagai bagian dari pengungkapan kasus.

“Hari ini dijadwalkan pemeriksaan sebagai saksi. Tidak menutup kemungkinan jika yang bersangkutan cukup bukti, bisa ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, Rabu (10/12/2025).

Menurutnya, tim penyidik bekerja secara profesional dan berhati-hati, mengingat perkara ini melibatkan anak-anak di bawah umur serta institusi pendidikan berbasis pesantren. 

Polda Jatim juga memastikan pendampingan psikologis bagi para korban untuk mengurangi trauma selama proses pemeriksaan.

Lebih lanjut, Polda Jatim menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan perkembangan selanjutnya akan disampaikan setelah pemeriksaan lanjutan terhadap pihak-pihak terkait. (Hms Polda)

09/12/2025

Unit 3 Ranmor Jatanras Polda Jatim Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Lahar Semeru


Lumajang (Onenewsjatim)
– Pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru, luka dan dampak kerusakan masih dirasakan masyarakat Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. 

Sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan, Unit 3 Ranmor Subdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak.

Penyaluran bantuan berlangsung di Balai Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (9/12/2025). Bantuan dipimpin langsung oleh Panit Ranmor Unit 3 Subdit 3 Jatanras Polda Jatim, Iptu Aryo Senopato Joyonegoro, Strk., SIK.

Iptu Aryo Senopato mengatakan, kegiatan tersebut merupakan wujud empati dan kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam banjir lahar Semeru.

“Kami dari Unit 3 Ranmor Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak banjir lahar Gunung Semeru. Bantuan yang diberikan berupa air mineral, mi instan, beras, serta alas tidur,” ujar Aryo.

Ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban warga yang terdampak sekaligus membantu pemulihan pascabencana. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bencana susulan, serta terus mengikuti informasi dan perkembangan dari Kepala Desa maupun BPBD Lumajang,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jugosari, Mahmudi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Jatanras Polda Jawa Timur yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada warganya.

“Kami atas nama pemerintah desa dan masyarakat Jugosari, khususnya Dusun Sumberlangsep, mengucapkan terima kasih kepada Jatanras Polda Jatim dan Bapak Kapolda atas bantuan sosial yang diberikan. Bantuan ini sangat membantu warga kami yang rumahnya terpendam material vulkanik,” ucap Mahmudi.

Menurutnya, kondisi Dusun Sumberlangsep sempat terisolir akibat akses yang tertutup material pasir dan batuan vulkanik. Kehadiran jajaran kepolisian serta bantuan yang diberikan sangat berarti bagi masyarakat.

“Tentunya bantuan ini sangat meringankan beban warga terdampak. Kami sangat berterima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan,” pungkasnya.

Diketahui, banjir lahar Gunung Semeru menerjang Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, pada Sabtu (6/12/2025). Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga tertimbun material pasir dan lumpur vulkanik 


04/12/2025

Aksi Curi Kabel PJU–Telkom Terungkap, Polisi Ringkus Pelaku di Dua Lokasi


Surabaya, (Onenewsjatim) -
Polrestabes Surabaya Polda Jatim akhirnya berhasil mengungkap pencurian kabel yang merugikan infrastruktur kota Surabaya dan viral di beberapa media sosial. 

Dua tersangka ditangkap Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya Polda Jatim setelah melakukan pencurian kabel jaringan PJU (Penerangan Jalan Umum) di Surabaya.

Dua tersangka yang diamankan adalah: MI, (43), Kos Tambak Dalam, Asemrowo, Surabaya dan MD, (52), warga Simorejo Sari B, Sukomanunggal, Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, menjelaskan bahwa pencurian kabel PJU dilakukan pada 1–2 Desember 2025 sekitar pukul 22.30–05.00 WIB. 

Pelaku beraksi di Jalan Bubutan, tepatnya di depan Kampung Maspati, dengan memanfaatkan kondisi jalan yang sepi.

Menurut Kapolrestabes Surabaya kedua tersangka masuk ke dalam gorong-gorong untuk menemukan titik kabel. 

"Tersangka terlebih dahulu membuka penutup gorong-gorong secara manual, lalu menyusuri jalur kabel PJU dan Telkom," kata Kombes Luthfi, Rabu (3/12).

Dikatakan oleh Kombes Luthfi, para pelaku menggunakan peralatan sederhana seperti gergaji besi, tang pemotong, dan katrol untuk menarik kabel ke permukaan. 

"Cara mereka rapi tetapi membahayakan keselamatan dan merusak fasilitas umum,” tutur Kombes Pol Luthfi.

Selain mengungkap pencurian kabel PJU, Polrestabes Surabaya Polda Jatim juga berhasil mengungkap pencurian kabel Telkom.

Pencurian Kabel Telkom dilakukan oleh Tiga tersangka pada tanggal 9, 11, dan 14 Oktober 2025, berlokasi di kawasan Padat Pacar Kembang Gang 5, Surabaya,

"Tiga tersangka utama pencurian kabel Telkom kami amankan pada Kamis (13/11/2025) pukul 16.30 WIB di Jalan Gubeng Kertajaya Surabaya," kata Kombes Pol Lutfhfi.

Tiga orang pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara satu orang lainnya, berinisial A.G yang berperan sebagai pendana kegiatan pencurian, masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).

Tersangka pencurian kabel Telkom yang diringkus memiliki peran masing-masing dalam melancarkan kejahatan.

Tersangka C.A (47), warga Kecamatan Gubeng, berperan sebagai koordinator pengawasan dan pengamanan saat proses penggalian serta penarikan kabel di lokasi.

Kemudian J.M (30), warga Kecamatan Tambaksari, bertugas sebagai petugas pengamanan lapangan dan bertanggung jawab merapikan bekas galian 

Sementara itu tersangka B.S (49), warga Kecamatan Gubeng, bertugas mengondisikan lokasi dan penutupan kembali sisa galian.

Menurut Kapolrestabes Surabaya, kasus ini bermula dari komunikasi antara B.S dengan C.A untuk melaksanakan penggalian kabel atas arahan dari A.G (DPO). 

Pada 8 Oktober 2025, ketiganya melakukan survei lokasi dan berupaya mengurus perizinan palsu kepada perangkat RT/RW setempat.

Dalam penangkapan tersebut, Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu flashdisk berisi rekaman CCTV, tiga unit ponsel, satu jaket biru, rompi hitam, serta satu set seragam polmas yang diduga digunakan untuk mengelabui warga.

Kapolrestabes Surabaya mengungkapkan kasus pencurian kabel ini menjadi perhatian serius karena berdampak langsung pada penerangan jalan, layanan telekomunikasi, serta keselamatan masyarakat. 

Polrestabes Surabaya Polda Jatim menegaskan komitmen untuk memperketat patroli dan pengawasan di titik-titik rawan.

Kombes Pol Luthfi menambahkan bahwa setiap tindakan yang merusak fasilitas publik tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan masyarakat luas. 

Ia memastikan proses hukum terhadap kedua tersangka akan dilakukan secara profesional dan transparan.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal Tujuh hingga Sembilan tahun penjara. (Hms Polda)

02/12/2025

Pesta Miras Berakhir Tragis, Pemuda Tewas Dipukul Pecahan Botol di Klub Malam Surabaya


Surabaya, (Onenewsjatim)-
Terduga pelaku penganiayaan hingga meninggal dunia terhadap seorang pemuda M.R. (24) warga Taman, Sidoarjo saat berada di Ibiza Club, Jalan Simpang Dukuh Surabaya, kini telah diamankan oleh Polrestabes Surabaya Polda Jatim.

Korban MR meninggal dunia setelah dianiaya menggunakan pecahan botol minuman keras oleh rekannya sendiri saat berada di tempat hiburan malam Jalan Simpang Dukuh Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfi Sulistiawan menjelaskan berdasarkan hasil penyelidikan, peristiwa bermula pada Rabu malam (26/11/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. 

Pelaku A.K. (40) bersama korban dan Lima rekannya menenggak miras di tempat kos pelaku yang berada di kawasan Bungurasih, Sidoarjo. 

Dalam keadaan terpengaruh alkohol, mereka sepakat melanjutkan pesta ke Ibiza Club Surabaya.

Sekitar pukul 00.30 WIB rombongan tiba di lokasi hiburan malam tersebut dan memesan ruang Hall VIP 2. 

"Mereka kemudian kembali memesan beberapa botol minuman beralkohol,"kata Kombes Luthfi, Senin (01/12/2025).

Lebih lanjut Kombes Pol Luthfi menerangkan, kejadian berawal dari ketegangan hingga menyulut emosi pelaku sekitar pukul 02.00 WIB.

"Korban tak sengaja menjatuhkan botol minuman hingga pecah," kata Kombes Luthfi.

Pelaku yang sudah dalam kondisi mabuk tersulut emosi dan menegur korban dengan nada keras. 

Korban balik tersinggung hingga keduanya terlibat perkelahian.

Dengan amarah memuncak dan kendali diri hilang, pelaku mengambil pecahan botol kaca dan memukulkannya ke kepala korban sebanyak Tiga kali. 

"Korban pun terjatuh bersimbah darah dan tak sadarkan diri," tandasnya.

Sementara itu rekan–rekan korban berupaya memberikan pertolongan, namun kondisi korban makin kritis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. 

Polisi yang menerima laporan segera melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti.

“Pelaku mengaku spontan melakukan pemukulan karena emosi dipukul lebih dulu oleh korban. Namun tindakan itu tetap tidak dapat dibenarkan karena telah menyebabkan korban meninggal dunia,” ujar Kombes Luthfi.

Pelaku dijerat dengan Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang Penganiayaan yang mengakibatkan Kematian. 

"Ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara membayangi pelaku atas tindak kekerasan fatal tersebut," jelas Kombes Luthfi.

Kasus ini kembali menegaskan bahwa konsumsi alkohol tidak jarang membuka pintu pada konflik dan hilangnya nyawa manusia. 

"Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam berkegiatan dan menghindari miras yang dapat memicu tindakan kriminal," pungkas Kombes Luthfi. (*)

01/12/2025

Awan Panas Semeru Hancurkan EWS dan CCTV, Upaya Peringatan Dini Terganggu


Lumajang, (Onenewsjatim) 
– Dampak erupsi Gunung Semeru tidak hanya melumpuhkan aktivitas warga, tetapi juga menghancurkan infrastruktur vital keselamatan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan kerusakan parah pada sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di lereng gunung.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lumajang, Isnugroho, mengungkapkan bahwa kerusakan EWS mencapai angka 80 persen akibat terjangan awan panas guguran.

"Ada dua EWS berupa sirine di Desa Sumberurip dan Supiturang (Curah Kobokan) yang rusak," ujar Isnugroho ketika dikonfirmasi, Senin (1/12/2025).

Kerusakan ini menimbulkan kekhawatiran serius. Isnugroho menegaskan bahwa lumpuhnya alat ini membuat sistem deteksi otomatis tidak berfungsi. Jika terjadi erupsi susulan atau ancaman lahar hujan, peringatan dini kepada masyarakat tidak dapat dilakukan secara otomatis melalui sirine.

"Jadi apabila ada bencana lagi, kita tidak bisa memberikan peringatan awal," tegasnya.

Selain EWS, infrastruktur pemantauan visual juga mengalami kerusakan total. 

Sebanyak 8 unit kamera CCTV milik BPBD yang terpasang di titik-titik krusial hancur disapu awan panas. Kerusakan juga dialami oleh 1 unit alat komunikasi berupa pemancar radio.

Menghadapi situasi darurat tanpa dukungan teknologi yang memadai, BPBD Lumajang terpaksa menggunakan metode komunikasi konvensional. 

Isnugroho menyebutkan bahwa penyebaran informasi bahaya kini bergantung sepenuhnya pada jaringan telepon seluler.

"Saat ini ya bisa dikatakan (EWS) sudah tidak bisa berfungsi. Jadi informasi perkembangan Semeru kita lakukan via seluler," jelas Isnugroho.

BPBD Lumajang telah bergerak cepat merespons kerusakan ini. Isnugroho menyatakan bahwa seluruh inventarisasi kerusakan telah dilaporkan kepada Bupati Lumajang untuk ditindaklanjuti. Dukungan dari pemerintah pusat juga mulai berdatangan.

"Tadi pagi tim dari Deputi 1 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah melakukan cek lapangan dalam rangka perbaikan alat," tambahnya.

Sementara itu, PVMBG telah menurunkan status Gunung Semeru dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) pada 29 November 2025. Meski demikian, rekomendasi pembatasan aktivitas masyarakat tetap diberlakukan secara ketat.

PVMBG meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 13 kilometer dari puncak kawah. Di luar jarak tersebut, warga juga diimbau tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 17 kilometer dari puncak.

Selain itu, masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena masih berisiko terdampak lontaran batu pijar.

28/11/2025

Satu Rumah Ajaib Selamat dari Terjangan Erupsi Gunung Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Sebuah rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, menjadi sorotan publik setelah tetap berdiri utuh pascaerupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025 lalu. 

Di saat rumah-rumah lain hancur disapu Awan Panas Guguran (APG) dan banjir lahar dingin, bangunan milik Nurhasan (65) ini justru tidak tersentuh sedikit pun.

Dalam video yang beredar di media sosial, rumah tersebut tampak kokoh dengan cat yang masih bersih. Tanaman di sekitar rumah pun tetap hidup, tidak seperti area sekitarnya yang porak-poranda dan dipenuhi material vulkanik.

“Ini ada rumah, satu rumah ini tidak terkena sama sekali. Padahal di samping-sampingnya ini wis kependem sak mene, yang itu kependem sak mono. Lah ini di depannya persis, nggak kenek blas, sitik ae nggak kenek!” ujar perekam video dengan nada takjub.

Perekam video juga mempertanyakan amalan atau kebiasaan baik yang dilakukan pemilik rumah, sehingga tempat tinggal itu seolah mendapatkan perlindungan dari Tuhan.

“Masih gagah berdiri, sama sekali nggak kena. Padahal yang lainnya hancur semua. Tanamannya juga aman. (Pemilik) rumah ini, amalane opo iki ngene iki ya?” tambahnya.

Keluarga Selamat, Rumah Tak Tersentuh

Diketahui, pada saat kejadian erupsi, Nurhasan bersama istrinya dan seorang anaknya sempat mengungsi di SD Negeri 4 Supiturang.

Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, yang meninjau langsung kondisi bangunan, menyampaikan rasa syukur atas keselamatan keluarga tersebut.

“Alhamdulillah rumah masih berdiri tegak. Bersyukur, Pak,” ujarnya saat berbincang dengan Nurhasan di depan rumahnya.

Doa Setiap Malam

Ketika ditanya mengenai kebiasaan atau amalan yang dilakukan hingga rumahnya tetap selamat, Nurhasan menjawab dengan sederhana. Ia mengaku setiap malam rutin berdoa bersama istrinya sebelum tidur.

“Ya meminta doa setiap malam, mau tidur juga minta kepada Yang Maha Kuasa. Karena saya bekerja, ya cuma bisa memohon perlindungan. Semua karena kuasa yang punya,” ungkapnya.

Nurhasan juga menyebutkan bahwa ia dan istrinya terbiasa melantunkan sholawat di malam hari sebagai bentuk ketenangan batin dan upaya mendekatkan diri kepada Tuhan

Fenomena rumah yang tetap utuh di tengah kawasan yang luluh lantak akibat APG dan lahar dingin ini memicu beragam reaksi masyarakat. 

Sebagian menganggapnya sebagai bukti kekuasaan Tuhan, sebagian lain menilai sebagai fenomena alam yang kebetulan menyisakan satu titik aman.

Namun bagi Nurhasan, keselamatan keluarganya adalah anugerah terbesar.

“Yang penting keluarga selamat. Rumah ini cuma titipan,” ujarnya lirih. (Imam)


27/11/2025

Timwas DPR RI Dorong Percepatan Pemulihan Infrastruktur Rusak Dampak Erupsi Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Tim Pengawas (Timwas) Penanganan Bencana DPR RI meminta percepatan realisasi perbaikan infrastruktur yang terdampak erupsi Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025).

Dalam kunjungan kerja ke Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Ketua Timwas Penanganan Bencana DPR RI dari Fraksi Gerindra, M. Husni, menegaskan bahwa seluruh laporan yang diterima dari pemerintah daerah akan ditindaklanjuti melalui jalur resmi di tingkat pusat.

“Semua informasi yang kami terima akan kami tindak lanjuti sesuai mekanisme. Tujuan kami memastikan proses penanganan berjalan dengan baik dan sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Husni, Rabu (26/11/2025).

Ia menyebutkan bahwa pemulihan infrastruktur pascabencana membutuhkan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, mengingat sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan cukup berat, mulai dari sekolah, jalan, tanggul, hingga fasilitas lain yang berdampak pada aktivitas warga.

“Kerusakan infrastruktur seperti tanggul dan jalan akan kita sampaikan kepada Menteri PUPR sebagai mitra kami. Termasuk meningkatnya kasus ISPA yang akan kami teruskan ke Kementerian Kesehatan,” jelasnya.

Husni juga menyoroti pentingnya pendataan awal yang akurat sebagai dasar percepatan penanganan. Menurutnya, sejumlah fasilitas pendidikan ikut terdampak dan harus segera mendapat perhatian karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar anak-anak.

“Tadi kita dapat laporan adanya sekolah yang rusak. Tentu kami akan segera menyampaikan hal ini karena pendidikan tidak boleh berhenti. Masyarakat harus tetap mendapatkan layanan dasar,” tegasnya.

Selain infrastruktur, Timwas DPR RI juga mengamati kesiapsiagaan masyarakat Lumajang yang dinilai cukup baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya korban jiwa dalam erupsi Semeru 2025.

“Kami mengapresiasi masyarakat Lumajang yang sudah teredukasi dengan baik dalam menghadapi ancaman bahaya Gunung Semeru. Ini menunjukkan kesiapsiagaan yang cukup tinggi,” kata Husni.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi aturan mitigasi bencana yang telah ditetapkan pemerintah, termasuk larangan memasuki zona berbahaya radius 40 meter dari area rawan erupsi.

“Kami memastikan bahwa pemerintah hadir dan terlibat langsung dalam penanganan bencana. Masyarakat hanya perlu mematuhi aturan demi keselamatan bersama,” ungkapnya.

Terkait jangka waktu perbaikan infrastruktur, Husni mengaku belum bisa memastikan kapan seluruh proses pemulihan dapat diselesaikan. Menurutnya, penanganan dampak bencana gunung berapi tidak bisa dipatok dalam waktu singkat.

“Masalah gunung berapi ini tidak bisa dikatakan selesai dalam dua atau tiga bulan. Kita pelajari dulu proposal rinciannya. Realisasi pembangunan kembali fasilitas umum yang rusak belum tentu bisa dilakukan tahun depan, alias 2026,” ujarnya.

Husni menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal setiap proses penanganan dan pemulihan agar berjalan sesuai rencana dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat terdampak.

24/11/2025

Sekolah Hancur Diterjang Lahar Semeru, Siswa SDN 02 Supiturang Terpaksa Belajar di Sekolah Lain


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Anak-anak Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru mulai kembali masuk sekolah. 

Aktivitas belajar mereka dilaksanakan di SDN 1 Supiturang setelah bangunan SDN 02 Supiturang rusak parah tersapu banjir lahar pada Rabu (19/11/2025).

Pantauan di lapangan, hari pertama kegiatan belajar mengajar diikuti oleh puluhan siswa dari SDN 02 Supiturang. 

Namun, sebagian besar siswa datang tanpa mengenakan seragam lengkap dan terpaksa memakai pakaian bebas. Seragam mereka hilang bersama hancurnya rumah akibat banjir lahar dan material vulkanik.

Salah satu siswa kelas 5, Abdul Aziz Afnan, mengatakan seragam serta perlengkapan sekolahnya hanyut saat banjir menerjang rumah keluarganya di Blok Kamar A, Dusun Sumbersari.

“Hilang ada di dalam rumah, habis dibawa banjir,” ungkap Aziz dengan nada lirih.

Bangunan SDN 02 Supiturang kini tinggal menyisakan pondasi. Dinding-dinding sekolah habis tersapu banjir lahar yang membawa batu, pasir, dan material vulkanik panas. 

Di lokasi hanya tampak tumpukan batu, pasir, dan sedikit sisa bata yang sebagian sudah tertimbun material Semeru.

Akibat kondisi tersebut, sebanyak 94 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dipindahkan dan digabungkan sementara dengan SDN 1 Supiturang.

Guru SDN 02 Supiturang, Haryono, mengatakan bahwa ruang kelas di SDN 1 Supiturang masih mencukupi untuk menampung seluruh siswa.

“Untuk sementara karena ruangan kelas SDN 1 Supiturang masih mencukupi, jadi nanti akan kami gabungkan. Instruksi dari Koordinator Wilayah dan Kepala Sekolah sudah jelas, sementara siswa-siswanya akan digabung di ruangan,” jelasnya.

Haryono menegaskan para siswa tidak diwajibkan memakai seragam sekolah karena banyak dari mereka kehilangan seluruh pakaian saat menyelamatkan diri dari erupsi.

“Mereka meninggalkan rumah hanya dengan pakaian yang melekat. Banyak yang sudah mencari barang-barang dan seragamnya, tapi sudah tidak ada lagi,” tuturnya.

Haryono menambahkan, dari 94 siswa, 31 di antaranya kehilangan rumah sepenuhnya, sementara 63 siswa lainnya masih memiliki rumah yang tersisa meski dalam kondisi rusak.

Ia juga menyampaikan harapan masyarakat agar pemerintah dapat membangun sekolah baru yang lebih aman dan jauh dari zona rawan bencana, sekaligus dekat dengan pemukiman warga yang akan direlokasi.

“Harapan masyarakat, sekolah bisa dibangun kembali di lokasi yang lebih aman dan dekat dengan tempat tinggal warga nantinya,” pungkasnya

23/11/2025

Danrem 083/BDJ Tinjau Progres Pembangunan KDKMP di Lumajang: Pastikan Sesuai Standar dan Tepat Sasaran


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Komandan Korem (Danrem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Kohir, melakukan kunjungan kerja untuk meninjau progres pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di dua titik wilayah Kabupaten Lumajang, yakni di Desa Dawuhan Wetan dan Desa Tempeh Lor, Minggu (23/11/2025).

Peninjauan ini dilakukan guna memastikan proyek strategis tersebut berjalan sesuai perencanaan dan ketentuan teknis yang telah ditetapkan.

Dalam kunjungannya, Danrem 083/BDJ didampingi jajaran terkait serta aparat kewilayahan.

Ia menekankan bahwa pengecekan langsung ke lapangan penting dilakukan untuk memastikan kualitas konstruksi dan penggunaan material benar-benar sesuai laporan dari satuan pelaksana.

“Kedatangan saya di sini untuk mengecek sejauh mana proses pembangunan KDKMP di wilayah Kabupaten Lumajang. Terkait pengerjaannya, saya berharap semuanya harus sesuai dengan bahan dan konstruksi yang sudah dilaporkan,” tegas Kolonel Inf Kohir dalam arahannya kepada personel di lapangan.

Kolonel Inf Kohir juga menegaskan bahwa pembangunan KDKMP bukan sekadar proyek fisik semata, melainkan amanah langsung dari Presiden Republik Indonesia. Karena itu, seluruh pelaksana di tingkat daerah wajib memastikan pengerjaan berjalan optimal, tertib, dan akuntabel.

“Program KDKMP di wilayah Kabupaten Lumajang harus kita realisasikan, karena ini merupakan perintah langsung dari Presiden RI,” ujarnya.

Danrem menambahkan bahwa KDKMP diharapkan mampu menjadi sarana strategis untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat pelayanan teritorial TNI AD di daerah.

Oleh sebab itu, pengawasan dan koordinasi lintas instansi menjadi kunci agar penyelesaian pembangunan dapat berjalan tepat waktu.

Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum evaluasi, pembenahan, dan penegasan komitmen terhadap keberhasilan program KDKMP sebagai bagian dari upaya memperkuat pertahanan wilayah berbasis desa serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Lumajang.(Pendim 0821)

651 Prajurit TNI Dikerahkan Tangani Dampak Erupsi Semeru, Pangdivif 2 Kostrad Turun Langsung ke Lokasi


Lumajang, (Onenewsjatim)–
Sebanyak 651 prajurit TNI AD diterjunkan untuk memperkuat penanganan pascaerupsi Gunung Semeru yang kembali mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Rabu, 19 November 2025. 

Langkah ini dilakukan guna mempercepat pemulihan serta memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik.

Pengerahan pasukan tersebut disampaikan langsung oleh Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo, S.I.P., saat meninjau lokasi terdampak di kawasan Dua Gemuk Mas serta Dusun Sumbersari Kamar A, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Minggu (23/11/2025).

Dalam peninjauannya yang didampingi Sekretaris Daerah Lumajang, Triyono, dan Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir, Mayjen Susilo serta Dandim 0821 Lumajang Letkol Arh Anton Subhandi melihat secara langsung kondisi permukiman warga yang rusak parah dan tertimbun material vulkanik. Banyak rumah tampak dipenuhi endapan abu tebal dan sisa aliran awan panas.

“Jajaran TNI Divisi 2 Kostrad hadir lengkap, karena di sini ada Batalyon Bekang yang memiliki kemampuan membuat dapur lapangan dan itu sudah teruji. Kemudian ada Batalyon Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan, serta Yonzipur dengan dukungan alat berat yang mereka miliki,” ujar Mayjen Susilo.

Ia memastikan bahwa seluruh elemen TNI telah bergerak cepat. Dapur lapangan telah beroperasi melayani kebutuhan makanan warga, Batalyon Kesehatan memberikan layanan medis dan pemeriksaan kesehatan, hingga tim khusus yang melakukan trauma healing bagi anak-anak terdampak.

“Ini adalah bentuk kepedulian dan kesiapsiagaan TNI sesuai perintah Panglima TNI. Ketika terjadi bencana di suatu wilayah, seluruh satuan, baik tempur maupun kewilayahan, harus segera bergerak membantu pemerintah daerah,” tegasnya.

Mayjen Susilo menambahkan bahwa hal itu sejalan dengan regulasi terbaru mengenai operasi militer selain perang, di mana TNI memiliki tugas mendukung pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam.

Pada kesempatan itu, ia juga memastikan bahwa hingga hari kelima pascaerupsi, belum ada laporan korban meninggal dunia.

“Saya sudah turun langsung ke lokasi yang dampaknya paling berat. Secara kasat mata terlihat parah, tapi sampai hari ini belum ada laporan korban meninggal. Kita berdoa semoga tidak ada. Yang luka ada tiga orang dan  sudah tertangani,” ungkapnya.

Menurutnya, respons cepat warga dalam melakukan evakuasi turut berperan penting dalam meminimalkan korban.

“Ini menunjukkan masyarakat sudah terbiasa dilatih oleh BNPB dalam kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat,” pungkasnya. (Imam)

22/11/2025

Brimob dan Polres Lumajang Bantu Evakuasi dan Bersihkan Rumah Warga Terdampak Erupsi


Lumajang, (Onenewsjatim)
-Brimob Polda Jatim, SAR Dit Samapta Polda Jatim, Polres Lumajang serta Banser terjun langsung memberikan bantuan kemanusiaan di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Sabtu (22/11/2025). 

Kegiatan ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap dampak erupsi Gunung Semeru yang kembali memporak-porandakan pemukiman warga.

Aksi kemanusiaan tersebut dipimpin oleh Danyon Brimob Polda Jatim Kompol Toni serta Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Jauhar Ma’arif. 

Sejumlah personel gabungan diterjunkan untuk membantu warga mengevakuasi barang, membersihkan rumah, hingga mengangkut logistik menggunakan kendaraan taktis.

Kendaraan taktis (rantis) Brimob Polda Jatim tampak hilir mudik membawa barang-barang warga untuk dipindahkan ke tempat pengungsian maupun ke rumah kerabat yang lebih aman. 

Rantis tersebut digunakan karena kondisi medan yang sulit ditembus kendaraan biasa akibat tebalnya material vulkanik.

Di lapangan, personel gabungan juga terlihat membantu warga mengeluarkan perabotan rumah yang rusak akibat terjangan guguran awan panas. 

Dengan perlengkapan keselamatan lengkap seperti helm, sarung tangan, dan sepatu boot, mereka memastikan barang-barang yang masih bisa diselamatkan segera dipindahkan ke lokasi aman. 

Para personel menggunakan peralatan manual seperti cangkul dan linggis untuk mengeluarkan material vulkanik yang memenuhi ruangan rumah warga.

Kasubsi PIDM Seksi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri dan unsur terkait dalam mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak.

“Personel gabungan bergerak cepat membantu warga, mulai dari evakuasi barang, pembersihan rumah, hingga distribusi logistik. Upaya ini dilakukan agar rumah warga dapat kembali difungsikan atau setidaknya tidak mengalami kerusakan lebih parah akibat endapan material vulkanik,” ujar Ipda Untoro.

Ia menambahkan bahwa kehadiran personel di lokasi bencana juga memberikan rasa aman bagi warga yang masih trauma dengan kejadian tersebut.

“Masyarakat menyampaikan banyak terima kasih atas kehadiran petugas. Selain mempercepat pemulihan, kami juga berusaha memberikan dukungan moral agar warga tetap kuat menghadapi situasi ini,” imbuhnya.

Hingga saat ini, petugas gabungan masih terus melakukan pembersihan, pendataan kerusakan, serta membantu distribusi bantuan di titik-titik paling terdampak di wilayah Kecamatan Pronojiwo.

21/11/2025

Polda Jatim Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Erupsi Semeru


Surabaya, (Onenewsjatim) -
Polda Jawa Timur memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi dampak erupsi dan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.

Pelepasan bantuan dipimpin langsung Wakapolda Jatim Brigjen Pol Dr. Pasma Royce, S.I.K., M.H., bersama Pejabat Utama Polda Jatim di depan Gedung Tribrata Mapolda Jatim, Jumat (21/11/2025).

Dalam sambutannya, Wakapolda Jatim menyampaikan bahwa status Gunung Semeru berada pada Level IV atau Awas. 

Meski tidak ada korban jiwa, namun tercatat Tiga warga mengalami luka bakar berat dan 17 lainnya luka ringan. Seluruh korban saat ini tengah mendapatkan perawatan medis.

Wakapolda Jatim menegaskan bahwa distribusi bantuan diarahkan ke dua titik utama pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, yakni Posko SD 04 Supiturang dan Posko SMP 2 Pronojiwo.

Berdasarkan laporan terbaru, Posko SD 04 Supiturang menampung sekitar 214 jiwa dengan kelompok rentan yang cukup besar, yakni 30 balita, satu bayi, tiga ibu menyusui, dua ibu hamil, 16 lansia, dan tiga penyandang disabilitas. 

Sementara itu, Posko SMP 2 Pronojiwo dihuni oleh lansia dalam jumlah tinggi, yakni 88 orang, serta 49 anak-anak dan balita.

“Melihat demografi para pengungsi, terutama banyaknya balita dan lansia, bantuan yang kita berangkatkan hari ini adalah langkah tanggap darurat yang tepat sasaran,” ujar Wakapolda Jatim.

Distribusi bantuan yang dikirimkan oleh Polda Jatim di antaranya kebutuhan balita seperti susu, popok, kasur bayi, dan pakaian anak. Bantuan ini diprioritaskan untuk Posko SD 04 Supiturang.

Selain itu 450 selimut untuk kebutuhan para lansia di kedua posko, terutama 88 lansia di SMP 2 Pronojiwo dan 300 paket makanan ringan untuk anak-anak dan remaja di lokasi pengungsian.

Wakapolda Jatim menekankan pentingnya pendekatan humanis selama pendistribusian. 

Lebih lanjut, Brigjen Pol Pasma Royce meminta seluruh personel menjaga koordinasi dengan posko setempat agar bantuan tepat sasaran serta memastikan keselamatan diri dan tim selama berada di daerah bencana.

“Ingat, yang kita hadapi adalah warga yang sedang trauma. Laksanakan tugas dengan humanis dan penuh empati,” tegasnya.

Mengakhiri amanatnya, Brigjen Pasma Royce secara resmi melepas rombongan bantuan kemanusiaan Polda Jatim Peduli sambil berharap kondisi para warga terdampak di Lumajang segera pulih.

“Semoga Allah SWT melindungi kita semua dan segera memulihkan saudara-saudara kita di Lumajang,” pungkasnya. (Red)

Polda Jatim Kerahkan Ratusan Personel Evakuasi dan Penanganan Darurat Erupsi Semeru


Surabaya, (Onenewsjatim)
- Sejumlah personel gabungan dari Polda Jatim diterjunkan ke Lumajang dan sekitarnya. Mereka mengevakuasi hingga pertolongan pada warga sekitar.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast menyebutkan lebih kurang 300 personel dari Polda Jatim dan Polres Lumajang yang diterjunkan ke lokasi terdampak.

"Hampir 300 personel untuk Polda Jatim dan Polres Lumajang," kata Kombes Pol Abast, Kamis (20/11/2025).

Kombes Abast menjelaskan personel gabungan tak hanya membantu evakuasi warga sekitar yang terdampak erupsi, namun juga mendirikan dapur umum hingga bantuan logistik dan obat-obatan.

"Kami siapkan 2 dapur umum dan 2 water treatment," ujarnya.

Mantan Kabid Humas Polda Jabar itu menyatakan seluruh personel gabungan dari Polda Jatim dan Polres Lumajang yang dikerahkan disebar ke beberapa titik sekitar Semeru yang terdampak.

Mereka berkolaborasi bersama BPBD dan relawan di lokasi untuk penanganan darurat bencana. (*)

200 Rumah Warga di Lumajang Tertimbun Material Erupsi Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Erupsi Gunung Semeru berupa awan panas guguran (APG) pada Rabu (19/11/2025) menyebabkan ratusan rumah warga tertimbun material vulkanik, khususnya diDesa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Subroto, mengungkapkan bahwa data awal dari tokoh masyarakat menyebutkan sekitar 200 rumah terdampak. 

Namun, berdasarkan pendataan resmi BPBD Jatim, terdapat 21 rumah yang masuk kategori rusak parah.

“Kita tahu di Dusun Sumbersari seluruh rumah banyak yang tertimbun material vulkanik, kurang lebih 200 rumah. Tapi sesuai data kita, yang rusak parah ada 21,” jelas Gatot Subroto.

Ia menegaskan bahwa proses pendataan masih terus dilakukan mengingat kondisi lapangan yang dinamis serta akses yang belum sepenuhnya pulih.

Pembersihan Material Vulkanik Melibatkan TNI–Polri dan Warga

BPBD Jatim bersama masyarakat, dinas terkait, serta dukungan TNI–Polri kini tengah melakukan pembersihan material vulkanik di titik-titik terdampak.

Salah satu lokasi yang menjadi fokus adalah Jembatan Gladak Perak, yang dipenuhi tumpukan pasir vulkanik akibat erupsi.

“Saat ini kita sedang membersihkan Jembatan Gladak Perak dari material pasir yang menumpuk,” ujar Gatot.

Upaya pembersihan ini dilakukan untuk membuka kembali akses mobilitas warga serta mendukung percepatan penanganan bencana di wilayah Pronojiwo.

Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum juga terdampak, termasuk SDN 2 Supiturang yang tertimbun material vulkanik.

BPBD Jatim menekankan pentingnya percepatan pemulihan fasilitas pendidikan agar anak-anak bisa kembali bersekolah.

“Pemulihan fasilitas umum, termasuk sekolah, menjadi prioritas. Kita harus memastikan ada tempat baru bagi anak-anak agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan kembali,” kata Gatot. (Imam)

Anak-Anak Pengungsi Semeru Ceria Ikuti Trauma Healing di Posko Pengungsian


Lumajang, (Onenewsjatim)
— Suasana ceria tampak di lokasi pengungsian SD Negeri 4 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jumat (21/11/2025).

Sebanyak 30 anak-anak pengungsi korban erupsi Gunung Semeru mendapatkan pendampingan trauma healing dari Polres Lumajang bersama tim dari Universitas Brawijaya Malang.

Kegiatan yang dipimpin langsung Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar itu menghadirkan momen penuh tawa. Para Polwan Polres Lumajang mengajak anak-anak bernyanyi, bermain tebak-tebakan, hingga berbagai permainan edukatif. 

Tak hanya itu, mereka juga membagikan snack untuk menambah kebahagiaan anak-anak yang sedang berusaha pulih dari pengalaman traumatis.

“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan nyata Polri, terutama Polres Lumajang, bagi masyarakat terdampak bencana. Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan secara psikologis, sehingga perlu perhatian khusus agar mereka bisa kembali merasa aman dan ceria,” ujar AKBP Alex Sandy Siregar kepada sejumlah wartawan 

Menurutnya, kolaborasi Polwan Polres Lumajang dan Universitas Brawijaya Malang akan terus dilanjutkan sebagai upaya mendampingi para pengungsi, khususnya anak-anak dan lansia. 

"Kegiatan trauma healing akan terus berlanjut di dua titik pengungsian, yakni SDN 4 Supiturang dan SDN 2 Supiturang" ujarnya.

Seorang anak pengungsi bernama Nadia (8) mengaku senang setelah mengikuti trauma healing. Wajahnya tampak berbinar ketika bercerita.

“Aku senang sekali diajak main sama Bu Polisi. Tadi nyanyi, terus dikasih snack juga. Jadi nggak takut lagi,” tutur Nadia polos.

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved